Assalamualaikuum semuaaa :D. Ketemu lagi kita. Hennah! Kali
ini saya bahas tentang Pokok Bahasan Sosiologi menurut tokoh tokoh. Cusss . . .
a.
Menurut
Emile Durkheim
b.
Menurut
Max Weber
Menurut Weber, pokok kajian sosiologi adalah tindakan sosial. Tapi tidak
semua tindakan bisa dikatankan sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan bisa
dikatakan tindakan sosial apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku
orang lain. Misal, menanam bunga untuk kesenangan sendiri bukan termasuk
tindakan sosial sedangkan menanam bunga untuk diikutsertakan lomba atau untuk
berpartisipasi termasuk tindakan sosial. Max Weber menekankan bahwa tindakan
tertentu dapat memiliki makna subjektif bagi pelakunya. Untuk memahami
subjektif tersebut, seorang sosiolog harus mampu melakukan empati.
c.
Menurut
Wright Mills
Pokok bahasan sosiologi menurut tokoh satu ini terkenal dengan sebutan
khayalan sosiologis. Khayalan sosiologis
dibutuhkan untuk memahami apa yang terjadi dimasyarakt maupun dalam diri
individu sendiri. Dengan khayalan sosiologis, kita bisa memahami sejarah
masyarakat, riwayat hidup pribadi dan hubungan anatara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah personal troubles of milieu dan public issues of social sctucture. Personal troubles
of milieu adalah permasalahan pribadi individu dan merupakan ancaman
terhadap nilai pribadi. Public issues of
social stucture adalah hal yang ada
diluar jangkauan kehidupan pribadi individu. Misal, suatu daerah memiliki satu
orang pengangguran, maka pengangguran itu akan menjadi personal trouble. Jika ada
lebih banyak lagi pengangguran, maka bisa disebut public issue.
d.
Menurut
Peter L Berger
Pokok
pembahasan menurut Berger adalah realitas sosial. Seorang sosiolog harus bisa
menyingkap berbagai tabir dan mengungkap helai tabir menjadi suatu realitas
yang tak terduga. Sosiolog harus mengikuti aturan ilmiah dan pembuktian secara
ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, pengamatan tabir
secara jeli dan menghindari penilaian normatif. Ini disebabkan karena realitas
sosial adalah sebuah bentukan dan bukan sesuatu yang begitu saja ada.
No comments:
Post a Comment